7 Masalah Industri yang ada di 2020 !!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan tiga solusi untuk mengatasi persoalan harga gas untuk kebutuhan industri yang saat ini masih cukup mahal, salah satunya impor gas. Namun, persoalan gas tak hanya satu-satunya yang dihadapi industri pada 2020 ini.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengakui ada tujuh masalah yang dihadapi industri dalam negeri. Persoalan-persoalan industri ini klasik yang sudah terjadi sebelumnya.
Pertama, industri kekurangan
bahan baku seperti kondensat, gas, naphta, biji besi.
Kedua, kurangnya infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri.
Ketiga, industri kekurangan utility seperti listrik, air, gas, dan pengolah limbah.
Keempat, industri kekurangan tenaga terampil dan supervisor, superintendent.
Kelima, industri dapat tekanan serbuan produk impor.
Keenam, limbah industri seperti penetapan slag sebagai limbah B3, spesifikasi yang terlalu ketat untuk kertas bekas dan baja bekas (scrap) menyulitkan industri, antara lain industri kertas.
Ketujuh, Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih mengalami kendala
seperti akses pembiayaan, ketersediaan bahan baku dan bahan penolong, mesin
peralatan yang tertinggal, hingga pemasaran.
"Terhadap berbagai tantangan yang dihadapi tersebut, saat ini kami terus
melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikannya, termasuk selalu berkoordinasi
dengan kementerian dan lembaga terkait," ujar Agus,
Industri
merupakan sektor strategis karena punya kontribusi besar terhadap PDB.
Kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas terhadap total PDB pada tahun 2019
diperkirakan 17,58 - 17,70%. Pada tahun 2020, kontribusi tersebut bakal
menanjak menjadi 17,80 - 17,95%. Kontribusi ini memang masih rendah dari yang
pernah tercapai sebelumnya yang sempat mencapai 21% pada 2014.
Agus juga mengatakan pemerintah telah menetapkan berbagai program prioritas
jangka pendek (quick wins). Di bidang perekonomian, terdapat 15 program
prioritas, di mana Kemenperin turut terlibat dalam 13 program, di antaranya:
- Implementasi Mandatori B-30
- Perbaikan Ekosistem Ketenagakerjaan
- Jaminan Produk Halal
- Pengembangan Litbang Industri Farmasi
- Penguatan Trans Pacific Petrochemical Indotama
- Perubahan Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
- Penerapan Kartu Pra Kerja.
- Pengembangan Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK)
- Gasifikasi Batubara
- Perjanjian Investasi BIA Indonesia-Taiwan
- Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor
- Green Refinery di Plaju, Sumatera Selatan
- Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
Sumber : cnbcindonesia.com
Favoritkan