Material Kaca Sebagai Bahan Bangunan

Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat dingin karena molekul-molekulnya tersusun seperti air, namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Hal ini terjadi karena proses pendinginan yang sangat cepat. Ini juga yang membuat kaca menjadi transparan atau tembus pandang. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya juga rapuh atau mudah pecah.

Kaca yang digunakan dalam bangunan bersifat tembus pandang sehingga dapat meneruskan cahaya dan  panas matahari. Namun, dalam aplikasinya, kaca tidak selalu dibuat tembus padang. Kaca dapat juga dibuat menjadi semi tembus pandang atau sama sekali tidak tembus pandang.

Kaca biasanya dipasang pada pintu, jendela, dinding, atau bagian bangunan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meneruskan cahaya matahari ke dalam bangunan sehingga walaupun tanpa lampu, ruangan bisa terang saat siang hari. Masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan dapat menghilangkan kelembaban.



1. Jenis-Jenis Kaca

Jenis kaca yang dapat digunakan untuk bangunan dan rumah tinggal sebenarnya cukup beragam. Berikut adalah jenis-jenis kaca yang dikaitkan dengan penggunaanya :

  • Kaca Bening

Kaca ini sering juga disebut sebagai float glass. Kaca ini tidak berwarna serta memiliki permukaan yang sangat bersih dan rata. Kaca ini banyak digunakan pada eksterior maupun interior bangunan, baik rumah tinggal atau gedung bertingkat. Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga.



  • Kaca Warna

Kaca ini biasa disebut dengan kaca riben atau tinted glass. Kaca ini merupakan kaca float yang diberi warna dengan sedikit menambahkan logam pewarna. Dengan warna pada kaca, maka sifat tembus pandang kaca menjadi lebih rendah sehingga dapat memberikan privasi kepada penghuninya. Kaca ini lebih banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu, jendela, atau curtain wall.



  • Kaca Es

Kaca es merupakan kaca dengan tekstur pola tertentu pada salah satu sisinya. Karakter dari kaca ini memberikan efek dekoratif, efek pencahayaan, dan efek pembayangan yang menarik, serta mampu mereduksi silau secara maksimum.



  • Kaca Reflektif

Kaca ini merupakan jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar sehingga sering juga disebut dengan kaca one way. Lapisan kaca ini bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan penampilan yang mewah.



  • Kaca Tempered

Secara singkat, kaca tempered merupakan jenis kaca yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi, dibandingkan dengan kaca biasa. Dengan ketebalan yang sama, kekuatan kaca ini mampu mencapai 3-5 kali lipat dari kekuatan kaca biasa. Kaca ini tahan terhadap beban angin, tekanan air, benturan, dan perubahan temperatur yang tinggi (thermal shock). Kaca tempered juga lebih aman karena akan menjadi butiran halus bila pecah.




  • Kaca Laminated

Kaca ini merupakan jenis kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pecahnya kaca, kaca laminated tidak akan berhamburan, tetapi hanya retak dan sangat sulit untuk ditembus. Karakteristik kaca ini adalah pecahan kaca tidak akan jatuh atau berhamburan, tetapi tetap melekat pada filmnya, dan kaca akan tetap terpasang pada rangkanya.



2. Keunggulan Kaca


  • Sifatnya yang mampu meneruskan cahaya membuat rumah dengan dinding kaca lebih hemat energi karena pencahayaan pada siang hari cukup dengan sinar matahari
  • Mampu memaksimalkan pemandangan di luar ruangan.
  • Walaupun mudah kotor, tetapi mudah juga untuk dibersihkan.
  • Memberikan kesan luas pada ruangan sempit.
  • Memberikan kesan tidak ada sekat antara ruangan satu dengan yang lainnya.
  • Kedap suara
  • Kedap air
  • Memberikan kesan modern pada hunian


Jenis kaca seperti tinted glass dan glass block dapat memberikan kesan artistik


3. Kekurangan Kaca


  • Harganya cukup mahal, baik dari segi harga material maupun biaya pemasangan
  • Pemasangannya rumit dan butuh tenaga profesional dengan keahlian dan teknik tinggi. 
  • Tidak tahan terhadap getaran.
  • Beberapa jenis kaca cenderung mudah pecah
  • Dinding kaca tidak termasuk dinding struktural sehingga tidak mampu menahan beban berlebih.
  • Mudah kotor, dibutuhkan perawatan yang rutin.
  • Jika tergores, sulit untuk memperbaikinya.
  • Jenis kaca bening tidak cocok untuk ruangan privasi.
  • Perlu aksesoris tambahan seperti tirai walaupun hal ini opsional.
  • Jika retak atau pecah tidak bisa diperbaiki, tetapi harus diganti.


4. Cara Memasang Kaca Tanpa Kusen

  • Untuk pemasangan kaca ukuran kecil, persiapan pengerjaan plesteran dinding harus disekoneng dari dalam ruangan dengan cara tebal dinding dibagi 2.
  • Sekoneng luar harus lebih tinggi dari sekoneng dalam karena kaca akan dipasangkan dari dalam ruangan.
  • Kaca dipasang pada tahap plafon, acian tembok, dan keramik sudah selesai terpasang.
  • Pasang kaca yang sudah disiapkan menggunakan lem sealant.
  • Pergunakan lem sesuai warna kaca.
  • Pasangkan lem tersebut ke ujung dan pinggiran kaca yang sudah menempel.
  • Lakukan pengeleman di luar dan di dalam untuk menjaga tidak ada bocoran air.
  • Lem harus tebal.



Untuk pemasangan kaca dengan ukuran lebih dari 100x100 cm, harus memakai lis tempel atau bantalan karet sebelum tahap pengeleman. 

Bagaimana Teman88 sudah jelas mengenai pembahasan artikel bahan bangunan material kaca? Semoga artikel ini bermanfaat buat semua Teman88 ya !






Favoritkan

Komentar
Data sedang diproses, mohon tunggu......
Masuk Terlebih Dahulu
Top